Coco Gauff bertekad untuk kembali ke jalur kemenangan di turnamen Indian Wells setelah mengalami periode sulit di awal musim. Petenis asal Atlanta, Georgia, AS, itu mengalami kekalahan beruntun di tiga turnamen, yakni Australia, Doha, dan Dubai. Meski demikian, ia enggan larut dalam kekecewaan dan tetap optimistis menghadapi ajang WTA 1000 BNP Paribas Open.
Gauff menegaskan bahwa kekalahan adalah bagian dari perjalanan seorang atlet dan tidak ingin terlalu memikirkan hasil buruk yang sudah terjadi. Ia menyatakan bahwa meskipun kecewa, ia harus tetap melangkah maju. Petenis berusia 20 tahun itu juga menyadari bahwa kekalahan beruntun bisa terjadi lagi dalam kariernya, tetapi ia berharap dapat meminimalkannya di masa mendatang.
Musim lalu, Gauff menutup tahun dengan gemilang, menjuarai turnamen di Beijing, mencapai semifinal di Wuhan, dan meraih gelar WTA Finals pertama di Riyadh. Setelah sempat kalah di pertandingan pembuka, ia bangkit dan berhasil mengalahkan beberapa petenis top dunia seperti Jessica Pegula, Aryna Sabalenka, Iga Swiatek, dan Zheng Qinwen di final. Memasuki musim 2025, ia memulai dengan catatan impresif, menang lima kali beruntun di United Cup dan membawa Amerika Serikat menjadi juara beregu.
Namun, langkahnya tersendat setelah kalah dari Paula Badosa di Australian Open, diikuti oleh kekalahan di laga pertama di Doha dan Dubai dari Marta Kostyuk serta McCartney Kessler. Menatap Indian Wells, Gauff akan menghadapi Moyuka Uchijima, yang sebelumnya mengalahkan Emma Raducanu di babak pembuka. Kedua petenis belum pernah bertemu sebelumnya. Secara historis, Gauff memiliki rekam jejak cukup baik di turnamen ini dengan catatan 9-4, termasuk mencapai semifinal tahun lalu sebelum dikalahkan Maria Sakkari.