Wakil Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Rifat Sungkar, memastikan bahwa pembalap Indonesia siap bersaing di ajang World Rally Championship (WRC) 2026. Menurut Rifat, saat ini banyak pembalap potensial Tanah Air yang diyakini mampu berkompetisi di kelas WRC2. Ia menyebut bahwa pertumbuhan jumlah kendaraan WRC2 di Indonesia tergolong tinggi, menjadikan negara ini sebagai salah satu yang memiliki kesiapan terbaik di dunia. Pernyataan tersebut disampaikan Rifat saat ditemui di kawasan Pasar Baru, Jakarta, Senin. Sebelumnya, WRC telah resmi menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah pada 2026, dengan Sirkuit Danau Toba di Sumatera Utara sebagai lokasi balapan.
Ajang reli dunia terbesar kedua setelah Formula 1 ini akan berlangsung dalam empat kelas, yakni WRC, WRC2, WRC3, serta Junior WRC. Mulai 2026, kejuaraan ini direncanakan menggelar 14 seri dalam satu musim. WRC kembali ke Indonesia setelah terakhir kali digelar pada 1996 dan 1997 di lokasi yang sama, Sirkuit Danau Toba. Rifat menekankan pentingnya dukungan pemerintah dalam penyelenggaraan ajang ini, terutama terkait regulasi kendaraan reli yang saat ini masih dikategorikan sebagai mobil mewah.
Menurutnya, regulasi tersebut tidak seharusnya diterapkan pada mobil balap karena seharusnya masuk dalam kategori barang olahraga. Untuk itu, ia telah menjalin komunikasi dengan berbagai pihak guna meninjau ulang kebijakan tersebut. Rifat mengungkapkan bahwa pihaknya telah bertemu dengan Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) di bawah Kemenpora untuk membahas regulasi ini. Selain itu, diskusi lebih lanjut juga akan dilakukan dengan Kementerian Perdagangan serta Kementerian Keuangan guna memastikan aturan yang lebih mendukung perkembangan olahraga reli di Indonesia.