Dominasi Indonesia di Sri Lanka International Challenge 2025: Raymond/Nikolaus dan Bobby/Melati Juara

Pasangan ganda putra Indonesia, Raymond Indra dan Nikolaus Joaquin, sukses meraih gelar juara di Sri Lanka International Challenge 2025 setelah menaklukkan wakil Taiwan, Chia Yen Lin dan Lin Yong Sheng, dengan skor meyakinkan 21-14, 21-12 pada laga final yang berlangsung di Colombo, Sri Lanka, Minggu. Hanya dalam waktu 30 menit, mereka memastikan kemenangan sekaligus menambah koleksi gelar musim ini. Raymond mengungkapkan rasa syukurnya atas keberhasilan ini dan menyatakan bahwa strategi yang telah mereka susun berjalan dengan baik. Sebelum pertandingan, mereka telah mempelajari gaya permainan lawan melalui rekaman video, sehingga dapat mengantisipasi pola permainan dengan lebih efektif.

Sejak awal turnamen, Raymond dan Nikolaus tampil dominan dengan selalu menang dua gim langsung di setiap babak. Kemenangan ini juga memperpanjang tren positif mereka setelah sebelumnya menjuarai Singapore International Challenge 2025 pada 18-23 Februari. Raymond menekankan bahwa kunci sukses mereka adalah tetap memberikan yang terbaik di setiap pertandingan serta menjaga komunikasi di lapangan, terutama karena kondisi fisik mereka mulai menurun akibat jadwal yang padat.

Tak hanya dari sektor ganda putra, Indonesia juga membawa pulang gelar dari sektor ganda campuran. Pasangan Bobby Setiabudi dan Melati Daeva Oktavianti berhasil menumbangkan pasangan Jepang, Yuta Watanabe dan Maya Taguchi, dengan skor 16-21, 21-14, 21-18. Bobby mengungkapkan bahwa pertandingan berlangsung ketat, terutama karena lawan memiliki pengalaman yang lebih banyak. Namun, dengan kesabaran dan kepercayaan diri, mereka mampu membalikkan keadaan dan meraih kemenangan. Bobby dan Melati kini berfokus untuk meningkatkan peringkat mereka agar bisa bersaing di level yang lebih tinggi.

Zuppa Soup, Alternatif Ta’jil Unik yang Mengenyangkan dan Mudah Ditemui

Zuppa Soup, kuliner khas Italia yang sering disajikan dalam acara pernikahan, kini semakin populer dan mudah ditemukan. Dengan teksturnya yang kental serta cita rasa gurih, hidangan ini bisa menjadi alternatif ta’jil yang mengenyangkan saat berbuka puasa. Keunikan kuahnya yang lembut berpadu dengan lapisan kulit pastry renyah memberikan sensasi tersendiri bagi penikmatnya.

Hima Alya (27), seorang warga Kota Malang yang bekerja di Kediri, Jawa Timur, mengakui bahwa Zuppa Soup menjadi pilihan favoritnya saat berbuka puasa. Bahan dasar seperti daging ayam fillet, tepung terigu, kaldu ayam, mentega, susu krim, dan daging asap membuat hidangan ini terasa lezat dan menggugah selera. Ia merasa beruntung karena saat ini Zuppa Soup lebih mudah didapatkan dengan harga yang terjangkau, tidak lagi terbatas pada restoran mahal atau acara khusus.

Selain tampilannya yang menarik, hidangan ini juga praktis untuk dinikmati sebelum menu utama. Sensasi menyantap sup krim yang kaya rasa dengan pastry yang gurih memberikan pengalaman berbuka yang berbeda. Hima menambahkan bahwa Zuppa Soup cukup mengenyangkan sehingga setelah berbuka dengan hidangan ini, ia masih bisa menunaikan sholat Magrib sebelum menyantap makanan utama tanpa merasa terlalu lapar.

Dengan kemudahan dalam membuat dan mendapatkan Zuppa Soup, hidangan ini menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang ingin menikmati sesuatu yang spesial dan mengenyangkan saat berbuka puasa.

Indonesia Jadi Tuan Rumah! Liga Profesional Honor of Kings dan IKL Resmi Dimulai

ONIC Esports kembali hadir sebagai salah satu tim terkuat di MPL Indonesia Season 15 (MPL ID S15) dengan komposisi pemain yang penuh pengalaman. Tim ini masih diperkuat oleh nama-nama besar seperti Kairi, Kiboy, Sanz, dan CW, yang telah menjadi tulang punggung ONIC dalam beberapa musim terakhir. Tak hanya itu, kehadiran Lutpii, Rezzz, Savero, dan Nnael semakin memperkaya pilihan strategi mereka.

Di bawah arahan Head Coach Adi, ONIC Esports berusaha mempertahankan dominasinya di kancah kompetitif Mobile Legends. Meski memiliki banyak keunggulan, tim ini juga menghadapi beberapa tantangan yang bisa memengaruhi perjalanan mereka di MPL ID S15. Berikut adalah lima kelebihan dan kekurangan ONIC Esports yang bisa menjadi faktor penentu dalam perjalanan mereka musim ini.

Kelebihan ONIC Esports di MPL ID S15

1. Sinergi Kuat Berkat Pengalaman Bermain Bersama

Sebagian besar pemain inti ONIC telah bermain bersama dalam beberapa musim terakhir, seperti Kairi, Kiboy, Sanz, dan CW. Keempat pemain ini memiliki chemistry yang sudah terbentuk dengan baik, sehingga permainan ONIC terlihat lebih terstruktur dan efektif. Dengan pengalaman yang mereka miliki, ONIC mampu menjaga tempo permainan dan mengendalikan jalannya pertandingan.

2. Kairi, Jungler Kelas Dunia

Sebagai salah satu jungler terbaik di MPL, Kairi selalu menjadi andalan utama ONIC. Dengan mekanik tinggi serta pengambilan keputusan yang cepat, Kairi mampu mendominasi area jungle dan mengamankan objektif dengan baik. Tak jarang, performa impresifnya menjadi faktor kunci dalam kemenangan ONIC. Jika Kairi mendapatkan momentum, tim lawan harus bekerja ekstra keras untuk menghadapinya.

3. Kedalaman Roster yang Fleksibel

Kehadiran Lutpii, Rezzz, Savero, dan Nnael memberikan ONIC lebih banyak opsi dalam memilih komposisi tim terbaik untuk menghadapi berbagai lawan. Fleksibilitas ini menjadi keuntungan besar dalam turnamen panjang seperti MPL, di mana rotasi pemain bisa menjadi faktor penentu keberhasilan tim. Jika ada pemain yang kurang tampil maksimal, ONIC masih memiliki opsi lain yang bisa menjadi kejutan bagi lawan.

4. Sanz, Midlaner Terbaik Indonesia

Sanz masih menjadi salah satu midlaner paling berpengaruh di Indonesia saat ini. Stabilitas performanya membuatnya sulit tergantikan di ONIC. Ia sering menjadi playmaker dengan strategi outplay yang matang, baik dalam menyerang maupun bertahan. Tak heran jika perannya sangat krusial dalam kemenangan ONIC.

5. Mental Juara yang Teruji

Sebagai salah satu tim tersukses di MPL Indonesia, ONIC memiliki mental juara yang sudah teruji di berbagai kompetisi. Mereka terbiasa bermain di bawah tekanan dan tetap fokus dalam laga-laga penting. Meskipun di M6 World Championship gelar juara jatuh ke tangan ONIC PH, tim ONIC Indonesia tetap menjadi kekuatan dominan yang sulit digeser.

Kekurangan ONIC Esports di MPL ID S15

1. Adi Belum Menemukan Strategi Terbaik

Sejak ditinggal oleh Coach Yeb, Coach Adi masih belum berhasil membawa ONIC ke performa terbaiknya. Hal ini terlihat dari hasil di MPL ID Season 14, di mana ONIC hanya finis di posisi keempat di regular season dan tersingkir lebih awal di playoff. Dengan sejarah kejayaan ONIC yang pernah meraih empat gelar MPL berturut-turut, hasil ini tentu menjadi tantangan besar bagi tim pelatih.

2. Belum Ada Pengganti Ideal untuk Butss di Exp Lane

Setelah ditinggal Butss, ONIC masih kesulitan menemukan pemain Exp Lane yang benar-benar stabil. Meski memiliki beberapa opsi seperti Rezzz dan Lutpii, performa mereka masih belum konsisten. Banyak yang menganggap kehilangan Butss adalah titik lemah ONIC saat ini, meskipun sebelumnya ada kritik bahwa Butss juga menjadi celah bagi lawan.

3. Masih Mencari Formasi Lineup Terbaik

Dengan banyaknya pemain baru, ONIC masih dalam proses mencari kombinasi lineup yang paling efektif. Rezzz dan Lutpii masih belum menunjukkan performa yang stabil, sementara Savero yang ditempatkan di Gold Lane juga masih dalam tahap adaptasi. Dengan usia yang masih muda, ia memiliki potensi besar, tetapi masih membutuhkan pengalaman lebih untuk bersaing di level tertinggi.

4. Regenerasi Pemain Belum Maksimal

ONIC telah beberapa kali mencoba melakukan regenerasi pemain, tetapi hasilnya belum sesuai harapan. Salah satu indikasinya adalah keputusan untuk kembali memasukkan CW ke dalam tim sebagai Gold Laner, meskipun sebelumnya ONIC telah mencoba Savero di posisi tersebut. Jika CW terus menjadi pilihan utama, hal ini bisa menjadi tanda bahwa pemain pengganti belum memiliki kualitas yang cukup untuk menggantikannya.

5. Tekanan Sebagai Tim Favorit

Sebagai tim dengan sejarah panjang kemenangan di MPL Indonesia, ONIC selalu berada di bawah tekanan tinggi untuk tampil sempurna. Ekspektasi besar dari penggemar dan komunitas esports bisa menjadi beban tersendiri bagi para pemain. Jika mereka tidak mampu mengatasi tekanan ini, performa mereka bisa terganggu dalam laga-laga krusial.

Kesimpulan: Peluang ONIC di MPL ID S15

Meskipun menghadapi beberapa tantangan, ONIC Esports tetap menjadi salah satu tim terkuat di MPL ID S15. Dengan kombinasi pemain bintang, strategi matang, dan pengalaman yang telah teruji, mereka masih memiliki peluang besar untuk meraih gelar juara musim ini.

Namun, keberhasilan mereka akan bergantung pada seberapa baik Coach Adi menemukan formula terbaik, serta bagaimana pemain-pemain baru bisa beradaptasi dan tampil lebih konsisten. Jika semua elemen ini bisa dioptimalkan, ONIC berpotensi kembali mendominasi dan membawa pulang trofi MPL ID S15! 🏆🔥

Rendang Singkong, Inovasi Lezat dari Kuliner Nusantara

Rendang, makanan khas Minangkabau yang telah mendunia, kini hadir dalam bentuk inovatif yang tak kalah menggugah selera, yakni rendang singkong. Jika biasanya rendang identik dengan daging sapi, kali ini singkong menjadi bahan utama yang memberikan cita rasa unik namun tetap mempertahankan kelezatan khas rendang.

Singkong, sebagai bahan pangan yang murah dan mudah didapatkan di Indonesia, diolah dengan cara yang sama seperti rendang daging. Potongan singkong dimasak perlahan dengan rempah-rempah seperti cabai, kunyit, jahe, serai, dan santan kental, sehingga menghasilkan hidangan yang kaya rasa serta aroma yang menggoda selera. Proses memasak yang memakan waktu cukup lama membuat bumbu meresap sempurna ke dalam singkong, memberikan sensasi rasa yang khas dan nikmat.

Keberadaan rendang singkong menjadi alternatif menarik bagi mereka yang ingin mengurangi konsumsi daging atau mencari opsi makanan nabati. Hidangan ini juga cocok bagi para vegetarian yang tetap ingin merasakan kelezatan rendang tanpa menggunakan bahan hewani. Tak hanya itu, harga singkong yang jauh lebih terjangkau dibandingkan daging membuat rendang singkong menjadi pilihan kuliner yang ekonomis tanpa mengurangi kenikmatan rasa.

Saat ini, semakin banyak rumah makan dan restoran di Indonesia yang mulai menyajikan rendang singkong sebagai bagian dari menu mereka. Popularitasnya pun terus meningkat di kalangan pecinta kuliner yang gemar bereksperimen dengan variasi makanan tradisional. Inovasi seperti rendang singkong membuktikan bahwa kuliner Indonesia terus berkembang, menghadirkan pilihan yang semakin beragam, lezat, dan bernutrisi.

Bakso Malang, Hidangan Berkuah yang Pas untuk Buka Puasa

Bakso menjadi salah satu pilihan menu berbuka puasa yang hangat dan menggugah selera. Salah satu varian yang banyak diminati adalah Bakso Malang, sajian khas yang telah lama menjadi favorit para pencinta kuliner di Indonesia. Tekstur kenyal baksonya yang berpadu dengan kuah gurih membuatnya cocok dinikmati setelah seharian berpuasa. Kepopuleran Bakso Malang tidak hanya terbatas di kota asalnya, tetapi juga telah merambah ke berbagai kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung.

Executive Chef Morazen Hotel Surabaya, Ahmad Supardi, menyebutkan bahwa pihaknya menyajikan Bakso Malang sebagai salah satu menu buka puasa Ramadan tahun ini karena tingginya minat masyarakat terhadap hidangan ini. Bakso Malang memiliki ciri khas berupa isian yang beragam, mulai dari bakso sapi, tahu, bakwan goreng, bihun, hingga mi kuning. Perbedaan utama antara Bakso Malang dan bakso lainnya, seperti Bakso Solo, terletak pada kelengkapan isiannya. Jika Bakso Solo lebih sederhana dengan komposisi utama bakso dan sayuran, Bakso Malang menawarkan tambahan gorengan dan tahu yang membuatnya lebih variatif.

Selain itu, cita rasa kuah Bakso Malang juga memiliki keunikan tersendiri. Supardi menjelaskan bahwa kuahnya lebih lembut dan kaya akan rasa gurih yang berasal dari kaldu sapi. Sensasi hangat yang dihadirkan membuat Bakso Malang menjadi pilihan tepat untuk berbuka puasa, terutama bagi mereka yang ingin menikmati hidangan ringan namun tetap mengenyangkan. Dengan kombinasi rasa yang lezat dan kehangatan kuahnya, Bakso Malang semakin menjadi primadona saat Ramadan tiba.

Rayakan Ramadan dengan Promo Spesial dan Kesempatan Umrah dari Roti’O

Menyambut bulan suci Ramadan, berbagai brand kuliner menghadirkan promo menarik untuk menemani momen berbuka, tak terkecuali Roti’O. Dikenal sebagai merek yang hadir di berbagai lokasi transportasi umum seperti stasiun, halte bus, dan bandara, Roti’O menghadirkan paket spesial berbuka puasa agar pelanggan dapat menikmati roti lezat dan minuman menyegarkan setelah seharian berpuasa. Labaika Natin, Marketing Communication Manager Roti’O, menyampaikan bahwa promo ini hadir karena pelanggan membutuhkan menu cepat saji yang praktis untuk berbuka.

Melalui promo ini, pelanggan bisa mendapatkan satu Roti’O dengan minuman Ice Black Tea atau Green Tea seharga Rp 19.000. Tersedia juga paket seharga Rp 21.000 berisi dua Mini Pastry dan satu minuman, serta paket Rp 25.000 yang mencakup satu Pastry dan satu minuman. Promo ini berlaku mulai 1 Maret hingga 15 April 2025. Selain itu, Roti’O juga menawarkan Ramadan Hampers untuk berbagi dengan orang terkasih. Ada tiga pilihan hampers yang tersedia: Hampers 1 berisi delapan Roti’O seharga Rp 100.000, Hampers 2 berisi empat Roti’O, tiga Regular Pastry, dan satu Ready to Drink (RTD) seharga Rp 120.000, serta Hampers 3 berisi empat Roti’O, lima Mini Pastry, dan satu RTD seharga Rp 110.000.

Tak hanya itu, Roti’O menghadirkan promo Berkah Ramadan, di mana pelanggan bisa mendapatkan lima Roti’O dengan harga Rp 55.000 atau membeli tiga Roti’O gratis satu seharga Rp 42.000. Promo ini berlaku dari 1 hingga 16 Maret 2025. Selain promo makanan, Roti’O juga mengadakan program undian umrah, memberikan kesempatan bagi pelanggan untuk mewujudkan impian beribadah ke Tanah Suci. Seluruh promo ini dapat dinikmati baik melalui pembelian langsung di outlet maupun layanan online delivery.

Tokyo Ravens: Ketika Sihir Kuno Hidup Kembali di Zaman Modern

Anime Tokyo Ravens, yang diadaptasi dari novel karya Kouhei Azano, menyajikan sebuah kisah fantasi yang menggabungkan dunia sihir kuno dengan kehidupan modern yang berkembang pesat. Berlatar belakang kota Tokyo yang futuristik, anime ini menawarkan perpaduan menarik antara aksi, misteri, dan romansa, yang akan memikat penonton dari berbagai kalangan.

Cerita anime ini berfokus pada Harutora Tsuchimikado, seorang remaja dari keluarga Onmyouji yang merasa dirinya tidak memiliki bakat dalam dunia sihir. Meskipun demikian, hidupnya mulai berubah ketika Natsume, teman masa kecilnya dan pewaris utama keluarga Tsuchimikado, kembali hadir dalam kehidupannya. Harutora yang awalnya biasa-biasa saja tiba-tiba terlibat dalam serangkaian peristiwa misterius yang membuka tabir rahasia sihir kuno dan ancaman besar yang mengancam dunia mereka.

Menariknya, Tokyo Ravens tidak hanya membatasi sihir pada praktik kuno yang serba ritualistik. Dalam dunia anime ini, beberapa karakter memanfaatkan teknologi modern, seperti komputer dan perangkat elektronik, untuk mendukung dan mempermudah praktik sihir mereka. Perpaduan antara dunia tradisional dan modern ini menciptakan dinamika yang unik dan penuh konflik. Sihir, yang dahulu dilakukan dengan cara manual melalui ritual-ritual tertentu, kini disandingkan dengan teknologi untuk memudahkan analisis pola energi spiritual dan proyeksi mantra-mantra sihir.

Melalui teknologi, para Onmyouji, tokoh-tokoh dalam anime ini yang menguasai ilmu sihir, bisa mengumpulkan dan menganalisis data spiritual dengan lebih efisien. Hal ini memungkinkan mereka untuk memprediksi peristiwa-peristiwa magis, melacak entitas spiritual yang sulit dijangkau, bahkan mengembangkan teknik-teknik sihir yang lebih maju. Teknologi tidak hanya memperkuat kemampuan sihir mereka, tetapi juga menciptakan ketegangan baru antara mereka yang ingin melestarikan tradisi dan mereka yang ingin mengintegrasikan teknologi dalam praktik sihir.

Selain itu, penggunaan alat komunikasi modern, seperti ponsel dan jaringan komputer, memungkinkan para Onmyouji untuk berkoordinasi lebih cepat dalam situasi darurat atau dalam operasi skala besar, menambah lapisan modernitas dalam dunia sihir kuno yang mereka jalani. Hal ini membuat cerita semakin menarik, karena kecepatan dan efisiensi teknologi menjadi faktor kunci dalam menghadapi ancaman yang lebih besar.

Namun, anime ini juga mengangkat tema yang lebih dalam, yaitu konflik antara generasi tua dan muda dalam dunia sihir. Generasi tua, yang diwakili oleh para tetua keluarga Tsuchimikado, sangat menekankan pentingnya melestarikan tradisi dan mengikuti ajaran leluhur secara ketat. Mereka merasa bahwa perubahan dan inovasi, apalagi yang melibatkan teknologi, dapat merusak keaslian dan keseimbangan dunia sihir yang telah lama mereka jaga. Di sisi lain, generasi muda, yang dipimpin oleh karakter seperti Harutora dan Natsume, lebih terbuka terhadap perubahan dan berusaha untuk menyeimbangkan antara mempertahankan tradisi dan mengadopsi kemajuan teknologi.

Konflik ini menjadi salah satu pendorong utama bagi perkembangan karakter, di mana generasi muda belajar untuk menghargai dan menghormati tradisi, namun tetap berpegang pada keyakinan dan cara pandang mereka yang lebih terbuka terhadap kemajuan. Sementara itu, generasi tua perlahan belajar untuk lebih fleksibel dan menerima perubahan, melihat potensi yang dapat dibawa oleh inovasi tanpa mengorbankan nilai-nilai yang telah ada.

Dengan cerita yang kaya akan elemen-elemen sihir, teknologi, dan pertarungan antar-generasi, Tokyo Ravens menawarkan pengalaman menonton yang tidak hanya menghibur tetapi juga menggugah pemikiran. Kombinasi aksi yang mendebarkan, teka-teki yang penuh misteri, serta romansa yang menghangatkan hati, menjadikan anime ini pilihan yang tidak boleh dilewatkan oleh para penggemar anime fantasy dan teknologi.

Ganda Campuran Indonesia Siap Hadapi Perempat Final German Open 2025

Pasangan ganda campuran Indonesia, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, bersiap menghadapi perempat final HSBC World Tour Super 300 German Open 2025 yang berlangsung di Westenergie Sporthalle, Mulheim, Jerman, Jumat malam WIB. Mereka akan bertemu dengan pasangan Robin Tabeling (Belanda)/Alexandra Boje (Denmark) yang dinilai memiliki pengalaman lebih meskipun baru berduet. Felisha menyatakan bahwa mereka akan mempelajari pola permainan lawan agar bisa tampil maksimal di laga nanti.

Sepanjang turnamen ini, Jafar/Felisha menunjukkan performa impresif dengan selalu menang dalam dua gim langsung. Di babak pertama, mereka membuat kejutan dengan menumbangkan unggulan pertama asal Denmark, Jesper Toft/Amalie Magelund Krogh, dengan skor 21-10, 21-18. Kemudian, di babak 16 besar, mereka kembali tampil dominan dengan mengalahkan pasangan India, Ashith Surya/Amrutha Pramuthesh, 21-10, 21-17. Felisha mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan mereka melaju ke babak delapan besar dan menegaskan bahwa mereka selalu berusaha bermain tanpa rasa takut, siapa pun lawan yang dihadapi.

Di sisi lain, pasangan Robin/Alexandra berhasil melangkah ke perempat final setelah menyingkirkan unggulan ketujuh asal Taiwan, Ye Hong-wei/Nicole Gonzales Chan, dalam pertarungan tiga gim dengan skor 20-22, 21-16, 21-12. Felisha menegaskan bahwa mereka akan menghadapi setiap pertandingan dengan fokus, melangkah satu demi satu tanpa terbebani target berlebihan.

Indonesia masih memiliki dua wakil di babak perempat final German Open 2025. Selain Jafar/Felisha, pasangan Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja juga berhasil melaju setelah menyingkirkan ganda campuran Denmark, Mads Vestergaard/Christine Busch, dengan kemenangan 21-19, 21-13. Sayangnya, dua wakil Indonesia lainnya harus tersingkir di babak kedua, yaitu Alwi Farhan di sektor tunggal putra yang kalah dari Viktor Axelsen dengan skor 13-21, 18-21, serta pasangan ganda putri Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Allessya Rose yang takluk dari Amelie Cecilie Kudsk/Signe Schulz dalam pertarungan tiga gim, 21-11, 16-21, 19-21.

Montebelo Brasil Resmi Hadir di Indonesia, Hadirkan Jus Buah Premium

Mengonsumsi jus buah menjadi pilihan banyak orang untuk menjaga kesehatan. Selain membuat sendiri, banyak yang memilih jus kemasan karena lebih praktis dan tersedia dalam berbagai varian rasa. Melihat tingginya permintaan akan minuman sehat dan alami, Louis Dreyfus Company (LDC) resmi meluncurkan Montebelo Brasil di Indonesia. Ini merupakan ekspansi pertama merek tersebut ke Asia setelah sebelumnya diperkenalkan di Prancis pada tahun lalu.

Montebelo Brasil diklaim sebagai jus premium dengan kandungan 100 persen jus buah segar tanpa konsentrat atau Not From Concentrate (NFC). Produk ini ditujukan bagi masyarakat Indonesia yang menginginkan minuman berkualitas tinggi dengan cita rasa alami. Dengan populasi lebih dari 277 juta jiwa, pasar jus dalam kemasan di Indonesia diprediksi akan tumbuh dengan CAGR 6,3% hingga 2028, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap minuman bernutrisi.

Menurut Rajat Dutt, Country Head LDC Indonesia, Indonesia merupakan pasar strategis bagi Montebelo Brasil. Jus ini menawarkan kualitas terbaik dengan fitur traceability, di mana konsumen dapat melacak asal bahan baku dan lokasi produksi. Varian yang tersedia antara lain jus jeruk dengan dan tanpa bulir, campuran jeruk, maracuja, dan jeruk nipis, serta limun yang menggabungkan jeruk nipis dan lemon.

Sebagai produsen jeruk dengan pengalaman lebih dari tiga dekade, LDC mengelola 30 ribu hektare perkebunan bersertifikat di 36 lokasi di Brasil. Hal ini mencerminkan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan dan keunggulan produk. Aurélien Grisval, Head of Downstream Markets for Juice LDC, menegaskan bahwa pihaknya juga berupaya menjalin kemitraan dengan berbagai pihak yang memiliki visi serupa.

Montebelo Brasil akan mulai dipasarkan secara bertahap di lebih dari 50 cabang Ranch Market dan Farmers Market yang tersebar di seluruh Indonesia hingga akhir April. Sementara itu, ekspansi ke tingkat nasional dijadwalkan berlangsung pada 2025 guna menjangkau lebih banyak konsumen di berbagai wilayah Tanah Air.

Blue Lock Memanas! Hasil Pertandingan Bastard Munchen vs PXG

Pertandingan antara Bastard Munchen dan PXG di Neo Egoist League benar-benar menjadi pertarungan luar biasa yang tak boleh dilewatkan. Dari peluit pertama hingga detik terakhir, kedua tim tampil habis-habisan, saling serang dengan strategi dan keterampilan individu yang mencengangkan.

Tak hanya sekadar adu gol, pertandingan ini juga menjadi ajang evolusi bagi beberapa pemain kunci, yang menunjukkan teknik dan kemampuan baru mereka. Berikut rangkuman momen-momen krusial yang membuat laga ini semakin epik!

Gol Shidou (0-1): Resonansi Mematikan dengan Charles

PXG langsung menggebrak dengan kolaborasi apik antara Charles Chevalier dan Shidou Ryusei. Charles, dengan visinya yang luar biasa, mengirimkan umpan tanpa cela ke arah Shidou, yang tanpa perlu menoleh sudah tahu ke mana bola akan datang.

Tanpa ragu, Shidou mengeksekusi sundulan keras, membuat bola melesat kencang ke gawang Bastard Munchen. Gagamaru tak mampu bereaksi, dan PXG unggul lebih dulu 1-0!

Gol Isagi (1-1): Two Gun Direct Volley

Tertinggal satu gol, Bastard Munchen harus segera merespons. Dalam panasnya persaingan antara Isagi dan Kaiser, serta duel sengit Shidou dan Rin di kubu PXG, Hiori Yo tetap yakin pada Isagi sebagai otak permainan timnya.

Momen penyeimbang akhirnya datang. Hiori mengirimkan umpan yang hampir saja dipotong oleh Shidou, tetapi Kunigami lebih dulu menyundul bola ke arah Isagi.

Dengan tekanan dari Rin dan Kaiser yang sama-sama memburu bola, Isagi harus menemukan cara baru untuk menembak. Jawabannya? Two Gun Direct Volley!

Berkat kemampuannya yang kini ambidextrous, Isagi mengganti kaki saat melakukan direct volley, membuat arah bola sulit diprediksi. Gol! Skor kembali imbang 1-1!

Gol Kaiser (2-1): Kaiser Impact Magnus

Tidak mau kalah, Michael Kaiser akhirnya menunjukkan senjatanya yang baru: Kaiser Impact Magnus. Teknik ini memanfaatkan efek Magnus, yang memungkinkan bola berbelok tajam setelah ditembakkan.

Meski awalnya kurang efektif dalam permainan yang dinamis, kesempatan emas akhirnya datang. Kiyora Jin mengoper bola ke Isagi dengan efek putaran terbalik, membuat bola memantul ke belakang dan berhenti sejenak.

Momen itu dimanfaatkan Kaiser untuk melepaskan tembakan maut. Bola terlihat akan meleset, tetapi tiba-tiba berbelok tajam ke dalam gawang PXG. Bastard Munchen berbalik unggul 2-1!

Gol Rin (2-2): Mode Trance Aktif!

Tertinggal satu gol, Rin Itoshi kembali ke mode terbaiknya. Mengingat bagaimana ia pernah menaklukkan tim Jepang U-20, ia memasuki fase fokus ekstrem, bergerak semakin agresif hingga ekspresinya tampak liar.

Di sisi lain, Charles yang terus menguji kedua striker PXG akhirnya mengirimkan umpan rabona brilian yang mengarah ke Rin. Namun, dalam benaknya, bayangan kakaknya, Itoshi Sae, muncul sebagai tantangan terbesar.

Isagi berusaha menghalangi dengan tekanan fisik, tetapi Rin tetap bisa melepaskan tembakan akrobatik di udara. Bola melesat cepat, tak terbendung oleh Gagamaru, dan skor kembali imbang 2-2!

Gol Penentu (3-2): Kombinasi Kaisagi yang Tak Terduga!

Di saat-saat krusial, Master System aktif, dan Loki turun ke lapangan untuk pertama kalinya dalam Neo Egoist League. Bastard Munchen sempat kewalahan, tetapi Isagi berhasil menggagalkan peluang Rin, membuat waktu Master System habis.

Dengan detik-detik terakhir yang begitu menegangkan, Isagi dan Kaiser akhirnya sepakat untuk bekerja sama, meski dengan satu syarat: siapa pun yang mencetak gol adalah soal keberuntungan!

Dalam situasi penuh kemelut, bola liar yang sebelumnya disundul Kunigami jatuh ke kaki Ness. Awalnya ragu, Ness akhirnya mengirimkan drive pass, yang dikira akan mengarah ke Kaiser yang tengah dalam momentum.

Namun, Isagi sudah membaca permainan lebih cepat! Ia berhasil lepas dari kawalan Rin, dan dalam satu momen brilian, melepaskan direct volley yang tak terbendung!

Bola melesat masuk ke gawang PXG, membawa Bastard Munchen meraih kemenangan dramatis 3-2! 🎉

Kesimpulan: Laga Sarat Emosi dan Evolusi!

Pertandingan ini bukan hanya soal kemenangan, tetapi juga tentang evolusi para pemainnya.

  • Shidou dan Charles menunjukkan sinkronisasi luar biasa.
  • Isagi membuktikan dirinya sebagai ancaman utama dengan teknik baru.
  • Kaiser akhirnya menguasai Kaiser Impact Magnus.
  • Rin kembali membangkitkan gaya bermain agresifnya.

Namun, yang paling menarik adalah bagaimana Isagi dan Kaiser, yang selama ini rival, akhirnya bekerja sama demi kemenangan tim.

Dengan hasil ini, Bastard Munchen semakin kokoh di Neo Egoist League, tetapi apakah ini akhir dari rivalitas sengit mereka? Atau justru menjadi awal babak baru di Blue Lock? 🔥