Langkah Energik Citilink Majukan Pariwisata Lewat DiscoveRun 2025 di Makassar

Citilink kembali menghadirkan gebrakan di dunia pariwisata dengan meluncurkan acara lari bertajuk DiscoveRun 2025, yang akan digelar di Makassar pada 28 Juni 2025 mendatang. Mengusung semangat Energizing Tourism, kegiatan ini menjadi wujud nyata perpaduan antara olahraga, pelestarian lingkungan, pemberdayaan UMKM, dan pengembangan pariwisata berkelanjutan.

Plt. Direktur Niaga dan Kargo Citilink, Pandu Fajar Wisudha, menyampaikan bahwa ajang ini bukan hanya sekadar kompetisi lari, melainkan juga bentuk semangat kebersamaan dan gaya hidup sehat. Ia menjelaskan bahwa DiscoveRun adalah bagian dari komitmen Citilink untuk mendorong pertumbuhan pariwisata dan olahraga tanah air dengan pendekatan berkelanjutan. Uniknya, DiscoveRun juga menghadirkan nilai sosial dengan menyumbangkan panel surya ke desa Rammang-Rammang di sekitar Makassar, di mana setiap kilometer lari peserta akan dikonversi menjadi watt energi untuk penerangan ramah lingkungan.

Rangkaian kegiatan pemanasan akan dimulai sejak April di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bali, dan Yogyakarta, sebagai bagian dari pre-event menuju puncak acara di Makassar. Race Director Reza Puspo menyebut bahwa peserta dapat memilih dari tiga kategori lomba yaitu 5K, 10K, dan half marathon 21K, yang terbuka untuk semua kalangan, mulai dari atlet profesional hingga keluarga.

DiscoveRun menjadi bagian dari empat program sport tourism Citilink sepanjang tahun 2025, yang sebelumnya telah menggelar Sight Teeing Golf Tournament dan akan dilanjutkan dengan Citicyclink Community serta Citilink Basketball League hingga akhir tahun.

Gelar Perdana Aaron/Soh di Asia: Sentuhan Ajaib Duo Pelatih Indonesia

Pasangan ganda putra Malaysia, Aaron Chia dan Soh Wooi Yik, sukses mencetak sejarah baru dengan meraih gelar juara perdana mereka di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia (BAC) 2025. Di bawah arahan dua pelatih asal Indonesia, Herry Iman Pierngadi dan Rexy Mainaky, Aaron/Soh tampil impresif sejak babak awal hingga final. Mereka tidak kehilangan satu gim pun sepanjang turnamen, menunjukkan dominasi mereka di setiap pertandingan. Di partai final yang digelar di Ningbo Olympic Sports Center, China, Minggu malam waktu Indonesia, mereka berhasil mengalahkan pasangan tuan rumah, Chen Bo Yang dan Liu Yi, dengan skor meyakinkan 21-19, 21-17.

Kemenangan ini sangat berarti, bukan hanya sebagai gelar Asia pertama bagi Aaron/Soh, tetapi juga sebagai prestasi besar pertama Herry IP sejak menjabat sebagai pelatih ganda putra Malaysia pada awal Februari 2025. Rexy Mainaky, yang kini menjabat sebagai direktur kepelatihan ganda Malaysia, kembali menunjukkan kepiawaiannya dalam mengangkat performa sektor ganda Negeri Jiran. Ini juga mengakhiri penantian panjang Malaysia sejak terakhir kali meraih gelar juara Asia di sektor ganda putra pada tahun 2007.

Sepanjang turnamen, Aaron/Soh menunjukkan konsistensi luar biasa, termasuk saat mengalahkan unggulan Indonesia, Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto, di perempat final. Kini, mereka menjadi satu-satunya pemain Malaysia yang sukses mengoleksi gelar juara dunia (2022) dan juara Asia (2025), menorehkan prestasi bersejarah dalam karier mereka.

Dominasi di Atas Ring, Mary Spencer Tegaskan Statusnya sebagai Ratu Kelas Welter Super

Petinju wanita kelas welter super asal Kanada, Mary Spencer, kembali menunjukkan ketangguhannya dengan mempertahankan gelar juara dunia World Boxing Association (WBA). Dalam pertarungan yang berlangsung di Casino Montreal, Spencer sukses mengalahkan Ogleidis Suarez melalui kemenangan angka mutlak yang meyakinkan. Ketiga juri memberikan penilaian dominan, yakni 99-91, 100-90, dan 100-90, menandakan keunggulan telak sang juara bertahan.

Sejak ronde pertama, Spencer pun tampil agresif dan penuh perhitungan. Dengan memanfaatkan jangkauan pukulan yang panjang serta akurasi serangan yang presisi, ia berhasil memaksa Suarez bertahan hampir sepanjang laga. Meski petinju asal Venezuela tersebut memperlihatkan semangat juang dan daya tahan yang luar biasa, ia tetap kesulitan mengimbangi kecepatan dan strategi yang diterapkan Spencer sepanjang pertandingan.

Kemenangan ini menjadi catatan positif ketiga berturut-turut bagi Spencer, yang kini mengoleksi total 10 kemenangan—enam di antaranya melalui knockout (KO)—dan dua kekalahan. Keberhasilan mempertahankan sabuk juara ini sekaligus menjadi peringatan keras bagi para penantangnya di divisi 154 pound bahwa Spencer bukan hanya juara bertahan, tapi juga simbol dominasi di dunia tinju wanita.

Sementara itu, Suarez harus menelan kekalahan keenam dalam kariernya, di samping 31 kemenangan dan satu hasil imbang. Sebagai petinju berpengalaman, Suarez diperkirakan akan mengambil waktu untuk pemulihan sebelum kembali mengejar peluang merebut gelar dan membuktikan dirinya di ring.

Global Fight League Batal Gelar Debut, Nasib Promosi Baru MMA Masih Abu-Abu

Promotor seni bela diri campuran pendatang baru, Global Fight League (GFL), harus menelan kenyataan pahit setelah dua acara debutnya yang direncanakan berlangsung di Los Angeles pada 24 dan 25 Mei resmi dibatalkan. Direktur Eksekutif Komisi Atletik Negara Bagian California, Andy Foster, mengonfirmasi pembatalan yang mencakup gelaran di Auditorium Shrine, Los Angeles. Kabar tersebut diperkuat oleh sumber-sumber terpercaya dari kalangan petarung yang sedianya dijadwalkan bertanding.

Sejak awal diumumkan, GFL pun sempat menargetkan peluncuran pada April, namun pelaksanaannya mundur ke Mei. Kini, dengan batalnya dua gelaran pertama, muncul keraguan besar mengenai apakah GFL bisa benar-benar bertahan di tengah persaingan industri. Meski masih ada pembicaraan mengenai penjadwalan ulang di tahun 2025, belum dapat dipastikan apakah para petarung yang telah menandatangani kontrak akan tetap bertahan setelah penundaan ini.

Didirikan oleh sang mantan eksekutif World Series of Fighting (WSOF), Darren Owen, GFL dengan cepat mencuri perhatian publik dengan menggaet sejumlah nama besar, termasuk Tony Ferguson, Holly Holm, hingga Alexander Gustafsson. Bahkan, Chris Weidman yang sempat berniat pensiun, kembali aktif demi kesempatan menghadapi Luke Rockhold. Namun, laporan tentang nilai kontrak fantastis yang ditawarkan kepada para petarung memicu kekhawatiran terhadap keberlanjutan finansial GFL. Jika tidak segera menunjukkan kejelasan, nasib GFL bisa saja tamat bahkan sebelum sempat dimulai.

Perpisahan Manis Red Sparks dan Megawati, Sang Megatron dari Indonesia

Tim voli putri Red Sparks dari Liga Voli Korea menyampaikan penghormatan khusus kepada Megawati Hangestri Pertiwi setelah sang atlet voli Indonesia memutuskan untuk tidak melanjutkan kontraknya. Dalam unggahan resmi di media sosial, Red Sparks menyebut Megawati sebagai “pemain paling cerdas dan paling panas yang pernah ada di lapangan.” Selama dua musim membela tim asal Korea Selatan itu, Megawati telah memberikan kontribusi luar biasa, baik secara teknis maupun emosional, termasuk membawa semangat dan tawa di dalam dan luar lapangan.

Keputusan Megawati untuk tidak memperpanjang kontrak datang setelah kekalahan dramatis Red Sparks di babak final melawan Pink Spiders, yang berlangsung selama lima pertandingan dengan skor akhir 2-3. Kendati demikian, performa Megawati tetap mendapat apresiasi tinggi dari tim dan para penggemar. Pihak manajemen menyebut bahwa Megawati kerap menjadi pemecah masalah andalan dalam setiap pertandingan.

Meski sangat ingin bertahan, Megawati memilih kembali ke Indonesia demi merawat ibunya yang sedang sakit. Ia meninggalkan catatan impresif sepanjang kariernya di Liga Voli Korea. Di musim pertamanya, ia mencetak 736 poin dan berada di peringkat keempat dalam tingkat keberhasilan serangan sebesar 43,95 persen. Pada musim berikutnya, Megawati meningkat pesat dengan total 802 poin, menjadi yang terbaik dalam tingkat keberhasilan serangan, bahkan memimpin dalam berbagai kategori serangan penting.

Kontribusinya membawa Red Sparks hingga ke babak playoff dan final membuktikan bahwa Megawati adalah aset berharga. Julukan “Megatron” pun bukan tanpa alasan, mengingat dominasinya dalam pertandingan yang intens. Meski kini kembali ke Tanah Air, warisan Megawati di Liga Voli Korea akan selalu dikenang.

Putri KW Tersingkir di BAC 2025, Tetap Puas dengan Performa Maksimal

Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani, harus mengakhiri langkahnya di babak pertama Kejuaraan Bulu Tangkis Asia (BAC) 2025 usai kalah dari unggulan pertama asal China, Wang Zhi Yi. Bertanding di Ningbo Olympic Sports Center, China, Rabu, Putri memberikan perlawanan sengit sebelum akhirnya menyerah lewat laga tiga gim dengan skor 22-20, 16-21, 12-21.

Meskipun kalah, Putri mengaku cukup puas dengan performa yang ia tampilkan. Ia merasa telah bermain maksimal dan berhasil menjalankan instruksi pelatih untuk bermain sabar serta tidak mudah kehilangan poin. Strategi untuk memperpanjang reli pun sempat membuat Wang Zhi Yi tampak kesulitan di beberapa momen pertandingan.

Namun, Putri juga menyadari bahwa konsistensi dalam permainan bersih masih perlu ditingkatkan. Ia mencatat, dari lima poin yang seharusnya bisa diamankan, hanya dua poin yang didapat secara bersih tanpa kesalahan sendiri. Hal ini menjadi catatan penting baginya untuk bisa bersaing di level elite, di mana bermain aman dan minim kesalahan menjadi modal utama.

Walaupun harus pulang lebih awal, pengalaman menghadapi pemain top dunia menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan kualitas dan mental bertandingnya. Di sisi lain, dua wakil tunggal putri Indonesia lainnya, Gregoria Mariska Tunjung dan Komang Ayu Cahya Dewi, sukses melaju ke babak kedua. Gregoria menang dua gim atas wakil Taiwan, sementara Komang menyingkirkan wakil Malaysia lewat pertarungan tiga gim yang ketat.

NTB Siap Sambut PGAWC 2025: Langit Lombok Jadi Panggung Paralayang Dunia

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC) Seri 3 yang akan digelar di Bukit Sky Lancing, Lombok, pada Mei mendatang. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga NTB, Tribudi Prayitno, menyebut Sky Lancing telah menjelma menjadi destinasi unggulan untuk wisata olahraga. Keikutsertaan Sky Lancing dalam agenda paralayang internasional ini menandai kali ketiga wilayah tersebut dipercaya menjadi tuan rumah ajang bergengsi dunia.

Tribudi mengungkapkan bahwa paralayang telah memberikan dampak positif bagi pariwisata dan olahraga di NTB. Komunitas Sky Lancing bahkan tengah menggagas kegiatan yang lebih inklusif untuk menjangkau lebih banyak peserta. Selain itu, Sky Lancing juga masuk radar sebagai salah satu venue Pekan Olahraga Nasional 2028 untuk cabang olahraga dirgantara. Pemerintah pun telah menyiapkan skema dukungan dari berbagai BUMD agar penyelenggaraan PGAWC semakin maksimal.

Pihak panitia menyebutkan bahwa sejauh ini sudah ada 95 atlet dari 17 negara yang mendaftar untuk mengikuti ajang ini. Persiapan lokasi tengah dilakukan, termasuk pelebaran area lepas landas dan pembukaan lahan baru untuk kenyamanan penonton. Masyarakat juga bisa menyaksikan pertandingan secara gratis, dengan fasilitas umum seperti toilet dan parkir yang telah dipersiapkan. Panitia pun menyediakan lima slot wild card untuk atlet lokal yang belum masuk ranking dunia, sebagai upaya mendorong partisipasi atlet NTB dalam kancah internasional.

Anthony Metten Tinggalkan KBS, Kenangan Manis di Tengah Perjalanan IBL

Pebasket keturunan Amerika Serikat dan Indonesia, Anthony Metten, resmi berpisah dengan klub Kesatria Bengawan Solo (KBS) pada pertengahan musim Indonesian Basketball League (IBL) 2025. Keputusan tersebut diumumkan melalui unggahan video di akun Instagram resmi klub, di mana Metten menyampaikan rasa syukur atas kesempatan bermain bersama KBS serta berharap tim bisa meraih hasil terbaik di akhir musim. Ia menyebut paruh pertama musim ini sebagai pengalaman yang tak akan terlupakan dan merasa senang dapat bermain serta berlatih bersama rekan-rekannya di tim.

Meski belum ada penjelasan resmi dari pihak manajemen mengenai alasan di balik perpisahan ini, klub dan Metten telah mencapai kesepakatan untuk mengakhiri kerja sama mereka. Selama memperkuat KBS, pemain berusia 24 tahun ini tampil dalam 11 dari 13 pertandingan, dengan rata-rata waktu bermain sekitar tujuh menit per laga. Salah satu performa terbaiknya tercatat saat melawan Prawira Bandung, ketika ia berhasil menyumbangkan lima poin untuk timnya.

Anthony Metten memiliki tinggi badan 1,91 meter dan sebelum bergabung di IBL, ia pernah membela Basketball Academie Limburg serta Quality Academy Prep di Amerika Serikat. Ia juga tercatat bermain di Bree Basketball. Walaupun catatannya di kompetisi 5×5 tidak terlalu menonjol, Metten justru lebih bersinar di ajang bola basket 3×3. Ia sukses meraih gelar juara di Streetball Masters Weert, Belanda, pada 2019 dan finis di peringkat lima bersama tim Amersfoort OR dalam 3×3 PRO Cup Zomervreugde tahun 2022.

Turnamen Domino Terbesar Siap Guncang Makassar, Angkat Warisan Lokal ke Panggung Dunia

Pengurus Besar Perkumpulan Olahraga Domino Indonesia (PB PORDI) bersama platform permainan ternama Higgs Games Island resmi mengumumkan penyelenggaraan “Open Tournament Domino Makassar 2025” pada 12–13 April mendatang. Acara ini akan digelar di Telkom Indoor Tennis Court, Makassar, dan bertujuan memperkenalkan domino sebagai olahraga intelektual Indonesia ke tingkat global. Turnamen ini akan mengadopsi format unik, yaitu kualifikasi online dilanjutkan dengan kompetisi langsung di lokasi dan babak final, melibatkan peserta dari dalam maupun luar negeri.

Ketua Umum PB PORDI, Dr. H. Andi Jamaro Dulung, M.Si, menegaskan bahwa kejuaraan ini menjadi langkah strategis dalam menjadikan domino sebagai olahraga berprestasi berbasis budaya lokal. Lebih dari sekadar hiburan, permainan domino mencerminkan kecerdasan strategis dan nilai-nilai filosofis yang telah diwariskan lintas generasi di masyarakat Indonesia.

Diperkirakan lebih dari 120 juta penduduk dewasa di Indonesia telah terlibat dalam permainan domino, menjadikannya permainan populer dengan potensi besar. Tak hanya di Indonesia, domino juga menyebar ke negara-negara seperti Malaysia, Filipina, dan Arab Saudi, dengan lebih dari 30 negara telah menyelenggarakan turnamen resmi berdasarkan data dari International Domino Sports Alliance (IDSA).

Seluruh pertandingan akan disiarkan secara langsung melalui Higgs Games Island dan kanal media sosial resmi PORDI, sehingga masyarakat dari berbagai penjuru dapat menikmati keseruan acara ini. Baik PORDI maupun HGI juga berkomitmen untuk memberantas praktik perjudian dalam permainan ini, demi mendorong domino sebagai olahraga intelektual yang bermartabat.

Meski Dana Belum Cair, Atlet Panahan Indonesia Siap Tembus Dunia

Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB Perpani) menunjukkan keseriusannya dalam mendukung atlet nasional dengan memberangkatkan delapan pemanah terbaik ke Amerika Serikat untuk mengikuti seri perdana Piala Dunia Panahan 2025. Meski dana pelatnas dari pemerintah belum tersedia, keberangkatan ini tetap dilaksanakan menggunakan dana internal PB Perpani. Nantinya, biaya tersebut akan diganti melalui APBN karena programnya telah mendapatkan persetujuan. Sekretaris Jenderal PB Perpani, Irawadi Hanafi, menyebut bahwa pihaknya masih menanti penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Kemenpora, meski belum ada kepastian terkait waktu pelaksanaannya.

Ajang bergengsi ini akan dimulai di Auburndale, Florida, pada 8–13 April 2025 dan akan mempertandingkan nomor recurve dan compound. Atlet yang dikirim adalah Riau Ega Agata Salsabila, Ahmad Khoirul Baasith, Alvianto Bagas Prastyadi, Gusti Fazli Kertinegoro, Diananda Choirunisa, Syifa Nurfifah Kamal, Ayu Mereta Dyasari, serta Fathya Erista Maharan. Mereka akan didampingi oleh pelatih Kyung Chul Lee, Hendra Setiawan, Rizki Ferdiansyah, serta ofisial Abdul Razak untuk memastikan segala aspek teknis dan nonteknis berjalan maksimal selama kejuaraan.

Piala Dunia Panahan 2025 terdiri dari empat seri utama sebelum mencapai final di Nanjing, Tiongkok, pada Oktober mendatang. Setelah Florida, seri akan berlanjut di Shanghai, Antalya, dan Madrid. Tahun lalu, tim Indonesia menunjukkan performa menjanjikan, termasuk mengamankan tiket Olimpiade Paris 2024 lewat tim recurve putri. Keikutsertaan rutin dalam ajang ini menegaskan konsistensi Merah Putih dalam membina prestasi dan mempertahankan eksistensinya di kancah panahan internasional. Dengan semangat pantang menyerah, para atlet diharapkan mampu mengukir hasil gemilang dan membawa harum nama bangsa.