Pamit Penuh Haru, Ciro Alves Resmi Tinggalkan Persib Bandung

Penelitian baru mengungkapkan bahwa diabetes gestasional, kondisi yang dialami oleh ibu selama masa kehamilan, dapat meningkatkan risiko gangguan perkembangan saraf pada anak hingga 28 persen. Dikutip dari Medical News Today, selain memengaruhi kesehatan ibu, diabetes gestasional juga berpotensi berdampak pada perkembangan otak anak. Studi yang dipublikasikan di The Lancet Diabetes & Endocrinology menunjukkan bahwa anak-anak yang lahir dari ibu penderita diabetes gestasional memiliki risiko lebih tinggi mengalami autisme, ADHD, gangguan belajar, serta disabilitas intelektual.

Penelitian ini merupakan meta-analisis terhadap 202 studi dengan total lebih dari 56 juta pasangan ibu dan anak. Sebanyak 110 studi fokus pada diabetes gestasional, sementara 80 lainnya meneliti dampak diabetes yang sudah ada sebelum kehamilan. Hasilnya, ditemukan peningkatan risiko gangguan perkembangan saraf hingga 28 persen pada anak-anak dari ibu dengan diabetes gestasional, dengan rincian peningkatan risiko terhadap gangguan belajar, motorik, komunikasi, autisme, gangguan perkembangan spesifik, ADHD, hingga disabilitas intelektual.

Sementara itu, risiko gangguan lebih tinggi, yakni 39 persen, terjadi pada anak yang lahir dari ibu dengan diabetes pregestasional. Menurut dr. Jonathan Faro dari Hackensack Meridian Jersey Shore University Medical Center, tingginya kadar gula darah saat hamil dapat berperan sebagai teratogen yang berbahaya bagi perkembangan janin. Meskipun demikian, ia mengingatkan bahwa meta-analisis ini belum dapat membuktikan hubungan sebab-akibat secara pasti. Dr. Megan Oakes dari MemorialCare Miller Children’s & Women’s Hospital Long Beach menambahkan, penting bagi wanita yang memiliki diabetes untuk berkonsultasi lebih awal dengan dokter agar dapat mengurangi risiko komplikasi dan menjaga kesehatan ibu dan bayi.

Dustin Poirier Siap Tuntaskan Perjalanan UFC-nya di Tanah Kelahiran

Petarung kelas ringan UFC, Dustin Poirier, resmi mengumumkan bahwa duel melawan Max Holloway di UFC 318 akan menjadi penampilan terakhirnya di oktagon. Pertarungan itu akan digelar pada 19 Juli 2025 di Smoothie King Center, New Orleans, Louisiana—tempat yang memiliki makna khusus bagi Poirier karena di sanalah kariernya bermula. Dalam pernyataannya, Poirier menyebut akan menggantung sarung tangan di kampung halamannya, menjadikan momen ini sebagai penutup sempurna dari karier panjangnya di UFC.

Poirier yang dijuluki “The Diamond” merasa bersyukur karena UFC mewujudkan keinginannya untuk menutup karier di tanah kelahiran. Laga ini juga menjadi ajang perebutan sabuk BMF dalam pertarungan lima ronde yang penuh gengsi. Sebelumnya, Poirier mengalami kekalahan dari juara kelas ringan Islam Makhachev pada UFC 301, Juni 2024, dan sejak itu ia menetapkan hati untuk satu pertarungan terakhir. Ia kini mengincar kemenangan ketiga atas Max Holloway.

Max Holloway sendiri, yang dikenal dengan julukan “Blessed”, menyambut pertarungan ini dengan antusias. Ia mengungkapkan kehormatan bisa menjadi lawan terakhir Poirier dan menyatakan niatnya untuk membalas kekalahan sebelumnya. Holloway kembali ke kelas ringan usai kemenangan KO spektakuler atas Justin Gaethje di UFC 300, April 2024. Namun, ia sempat kembali ke kelas bulu dan kalah dari Ilia Topuria di UFC 308 pada Oktober 2024. Laga ini pun menjadi momen bersejarah bagi dua petarung legendaris UFC.

Semangat Juang Atlet Muda Warnai Kejurprov Muaythai Kalsel 2025

Sebanyak 179 atlet dari seluruh penjuru Kalimantan Selatan berpartisipasi dalam Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Muaythai 2025 yang digelar di Sasana Canost Fighter Muaythai, Kota Banjarmasin. Ajang ini berlangsung sejak 25 hingga 27 April dan menjadi bukti nyata meningkatnya minat terhadap olahraga muaythai di wilayah tersebut. Ketua Muaythai Indonesia Program Kalimantan Selatan, H Aftahudin, menyatakan kebanggaannya atas antusiasme tinggi dari para peserta, menandakan muaythai semakin berkembang dan dikenal luas di tengah masyarakat.

Ia juga menyoroti banyaknya atlet muda yang turut ambil bagian dalam kejuaraan ini, menjadikan Kejurprov sebagai ajang regenerasi sekaligus pembinaan prestasi jangka panjang. Kejuaraan ini tidak hanya menjadi tolok ukur kemampuan atlet menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalsel 2025 di Kabupaten Tanah Laut, tetapi juga menjadi bagian dari proses seleksi untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 yang akan digelar di NTB dan NTT. Dalam ajang Porprov mendatang, peserta dibatasi pada rentang usia 17 hingga 40 tahun, dan masing-masing daerah tampaknya telah mempersiapkan atlet terbaiknya.

Tahun ini, jumlah peserta Kejurprov meningkat hampir 50 persen dibandingkan tahun lalu. Kenaikan ini menjadi sinyal positif bagi perkembangan muaythai di Kalsel. Wakil Wali Kota Banjarmasin, Hj Ananda, turut membuka ajang bergengsi ini dan menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada Banjarmasin sebagai tuan rumah. Ia menegaskan komitmen pemerintah kota untuk mendukung penuh pelaksanaan kejuaraan agar berjalan aman, lancar, dan penuh prestasi.

Hamilton di Ferrari: Antara Ekspektasi dan Realita yang Menyakitkan

Start dan finis di posisi ketujuh pada GP Arab Saudi 2205 menggambarkan betapa sulitnya proses adaptasi Lewis Hamilton bersama tim barunya, Scuderia Ferrari. Meski sempat memberikan secercah harapan dengan kemenangan sprint di Shanghai, performa sang juara dunia tujuh kali justru tidak konsisten. Situasi ini memicu banyak spekulasi soal apa yang sebenarnya menghambat Hamilton mengeluarkan performa terbaiknya bersama Ferrari.

Puncak kekecewaan terlihat jelas saat sesi kualifikasi di Jeddah. Hamilton dengan nada frustrasi menyebut dirinya butuh “transplantasi otak” agar bisa memahami karakter SF25 yang dinilainya sulit dikendalikan. Masalah utama yang ia rasakan adalah understeer parah di stint pertama, diperburuk dengan degradasi ban tinggi. Meski keseimbangan sedikit membaik di stint kedua, ia tetap merasa kehilangan kecepatan untuk bersaing di barisan depan.

Hamilton dengan jujur mengakui bahwa masalahnya bukan sepenuhnya berasal dari performa mobil. Ia menunjuk rekan setimnya, Charles Leclerc, yang mampu finis di podium, sebagai bukti bahwa mobil memiliki potensi. Baginya, tantangan utama adalah kesulitan dalam menyesuaikan gaya membalapnya yang terbiasa di Mercedes dengan tuntutan teknis Ferrari.

Nada pasrah pun terdengar ketika ia menyatakan tak punya solusi jitu untuk sisa musim ini. Bahkan ia memprediksi kondisi ini bisa berlanjut hingga akhir musim. Kepala tim Ferrari, Frederic Vasseur, menyadari tantangan ini dan berjanji memberikan dukungan penuh agar Hamilton bisa menemukan ritmenya dan menunjukkan kualitasnya sebagai salah satu pembalap terbaik sepanjang masa.

Drama DRS dan Ketegangan Lap Akhir: Hadjar Gagal Rebut Posisi Delapan

Isack Hadjar, pembalap muda dari tim Visa Cash App Racing Bulls (VCARB), harus menerima kenyataan pahit setelah gagal menyalip Alex Albon di momen-momen krusial akhir balapan. Meski tampil kompetitif dan sempat mengintip peluang, langkahnya terhambat oleh taktik bertahan dari Carlos Sainz yang memainkan peran kunci dalam membentuk “kereta DRS”. Dengan memanfaatkan sistem DRS untuk menjaga jarak dekat dengan Albon, Sainz berhasil menciptakan benteng yang sulit ditembus, membuat Hadjar tidak memiliki cukup ruang untuk menyerang.

Situasi ini membuat peluang Hadjar semakin tipis, terutama setelah Albon mulai menjauh dari Sainz di beberapa lap terakhir. Sayangnya, waktu yang tersisa tidak cukup bagi Hadjar untuk mengejar ketertinggalan, dan peluang untuk meraih posisi kedelapan pun menghilang begitu saja. Hadjar bahkan mengungkapkan kekecewaannya dengan mengatakan bahwa jika Albon dan Sainz bukan satu tim, dirinya kemungkinan besar bisa merebut posisi tersebut.

Meski begitu, Hadjar tetap menunjukkan kedewasaan dengan mengakui bahwa strategi tim dalam balapan adalah hal biasa dan sah-sah saja dilakukan. Ia mengibaratkan pertahanan Sainz seperti “Tembok China” yang nyaris mustahil ditembus. Bagi Hadjar, ini bukan sekadar kekalahan, melainkan pembelajaran penting yang memperkaya pengalamannya di dunia balap Formula 1. Ia menyadari bahwa kemampuan membaca situasi, mengelola tekanan, dan merespons strategi lawan adalah bagian dari seni bertarung di lintasan.

Meski harus pulang tanpa poin, Hadjar melihat kejadian ini sebagai pelajaran penting yang akan membantunya tumbuh menjadi pembalap yang lebih matang dan siap menghadapi persaingan di level tertinggi ke depannya. Dengan mental yang kuat dan sikap yang positif, Hadjar menunjukkan bahwa dirinya tak hanya berjuang untuk menang hari ini, tapi juga mempersiapkan diri untuk menjadi juara di masa depan.

Perebutan Diogo Costa: Chelsea Coba Sikut MU di Bursa Transfer Musim Panas

Persaingan di bursa transfer musim panas 2025 diprediksi akan memanas, terutama terkait rencana Manchester United mendatangkan kiper baru. Klub berjuluk Setan Merah itu dikabarkan menjadikan posisi penjaga gawang sebagai prioritas utama, mengingat performa Andre Onana yang dinilai belum stabil sepanjang musim 2024/2025. Salah satu kandidat kuat yang masuk dalam radar MU adalah Diogo Costa, kiper utama FC Porto yang mencuri perhatian lewat penampilan impresifnya.

Costa, penjaga gawang berusia 25 tahun asal Portugal, telah menunjukkan performa solid dengan 15 kali mencatatkan clean sheet dan hanya kebobolan 26 gol dari 30 laga di Liga Portugal musim ini. Melihat catatan gemilang tersebut, Manchester United pun mengirim tim pencari bakat untuk memantau langsung aksi sang kiper. Namun, langkah mereka tak akan mudah, karena Chelsea juga tertarik memboyong Costa ke Stamford Bridge.

Klub asuhan Enzo Maresca saat ini masih berupaya menembus empat besar klasemen Premier League. Guna memperkuat skuad musim depan, The Blues berniat memperbaiki lini penjaga gawang, mengingat Robert Sanchez kerap melakukan blunder yang merugikan tim. Chelsea kabarnya kembali mengejar Costa, yang sebelumnya sempat mereka dekati pada bursa transfer lalu, namun gagal didapatkan.

Tak hanya MU dan Chelsea, Manchester City juga disebut mengincar Costa sebagai proyek jangka panjang mereka. Dengan klausul pelepasan senilai 75 juta euro di kontraknya bersama FC Porto, pertarungan untuk mengamankan jasanya dipastikan akan berlangsung sengit.

Forest Bungkam Spurs di Easter Monday, Rekor Tak Terkalahkan Berlanjut

Nottingham Forest sukses membawa pulang tiga poin penting setelah menumbangkan Tottenham Hotspur 2-1 di Tottenham Hotspur Stadium dalam lanjutan pekan ke-33 Premier League musim 2024/2025, Selasa (22/4/2025) dini hari WIB. Kemenangan ini membawa Forest kembali merangsek ke posisi tiga klasemen sementara, sekaligus memperpanjang catatan tak terkalahkan mereka dalam laga Easter Monday menjadi 17 pertandingan, terdiri dari 14 kemenangan dan 3 hasil imbang.

Tottenham yang datang dengan kepercayaan diri tinggi usai lolos ke semifinal Liga Europa, harus menerima kenyataan pahit di hadapan pendukungnya sendiri. Forest tampil menggebrak sejak awal laga dan langsung membuka skor pada menit ke-5 lewat sepakan Elliot Anderson yang mengenai pemain lawan dan mengecoh kiper Guglielmo Vicario. Momentum terus berlanjut, Anderson kembali menciptakan peluang yang sempat berbuah gol dari Chris Wood, meskipun dianulir karena offside.

Beberapa menit berselang, Forest akhirnya benar-benar menggandakan keunggulan. Chris Wood sukses menuntaskan umpan silang dari Anthony Elanga dengan sundulan akurat, menempatkan tim tamu unggul dua gol. Tottenham berusaha membalas menjelang turun minum lewat Richarlison dan Mathys Tel, namun lini serang mereka masih belum efektif menembus pertahanan rapat Forest.

Pelatih Ange Postecoglou mencoba mengubah jalannya laga dengan dua pergantian di lini belakang saat jeda, tapi tak membuahkan dampak signifikan. Richarlison akhirnya mencetak gol hiburan di menit-menit akhir, namun sudah terlambat untuk menghindari kekalahan. Forest tetap solid hingga peluit panjang berbunyi dan membawa pulang kemenangan berharga.

Adu Cepat Kuda Juara Warnai Indonesia’s Racing Triple Crown & Pertiwi Cup 2025 di Bantul

Sebanyak 163 kuda pacu dari berbagai penjuru Indonesia berpartisipasi dalam kejuaraan nasional bergengsi bertajuk Indonesia’s Racing Triple Crown Serie 1 & Pertiwi Cup 2025. Ajang ini digelar di Lapangan Pacuan Kuda, Stadion Sultan Agung, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 19 dan 20 April 2025. Dengan total hadiah hampir Rp1 miliar, para peserta akan berlaga di 18 kelas, termasuk satu kelas istimewa yang memperebutkan Pertiwi Cup 2025.

Ketua Umum PP Pordasi, Aryo Djojohadikusumo, menyatakan bahwa para peserta berasal dari 13 provinsi, mulai dari Sumatera hingga Nusa Tenggara Timur. Di antara semua kelas, tiga kelas utama menjadi sorotan utama, yakni Kelas Terbuka 2.000 meter dengan hadiah Rp70 juta, Kelas 3 Tahun Derby 1.200 meter dengan hadiah Rp200 juta, dan Kelas 3 Tahun Betina 1.600 meter yang memperebutkan Pertiwi Cup dengan hadiah senilai Rp200 juta.

Kejuaraan ini merupakan penyelenggaraan kedua oleh SARGA.CO bekerja sama dengan PP Pordasi, mengusung tema “The Race of Rising Stars”. Antusiasme peserta dan pemilik kuda sangat tinggi, terlihat dari jumlah kuda juara yang berpartisipasi. Selain pertandingan, panitia juga menyiapkan area penonton yang nyaman, termasuk tribun dan area VIP, serta menghadirkan 260 booth UMKM untuk mendukung pengalaman pengunjung.

Sebagai penutup, acara ini juga dimeriahkan oleh festival musik dengan penampilan artis seperti Judika, Yura Yunita, Nassar, Arlida Putri, dan Ndarboy Genk, yang akan menghibur penonton sambil menikmati sajian kuliner khas daerah.

Moncongbulo FC Mundur dari Futsal Nation Cup 2025, FFI Siapkan Langkah Pengganti

Federasi Futsal Indonesia (FFI) secara resmi menerima pengunduran diri Moncongbulo FC Makassar dari ajang Futsal Nation Cup 2025. Surat resmi dari klub diterima pada 17 April, dan tak lama kemudian FFI melakukan komunikasi intensif untuk menelusuri latar belakang keputusan tersebut. Meski sudah dilakukan diskusi dua arah, pihak Moncongbulo tetap menyatakan tidak dapat ambil bagian dalam turnamen karena alasan internal yang tidak dirinci lebih lanjut.

Direktur Kompetisi Liga Futsal Profesional FFI, Yosep Triono, menyampaikan apresiasi atas keterbukaan komunikasi dari Moncongbulo FC selama proses berlangsung. Meski menyayangkan keputusan tersebut, terutama karena waktu pelaksanaan kompetisi sudah sangat dekat, ia menegaskan bahwa federasi tetap menghormati kondisi internal tiap klub. Yosep menekankan pentingnya menjaga semangat sportivitas serta profesionalitas dalam setiap kompetisi nasional yang digelar.

Terkait hal ini, FFI akan mengambil langkah tegas sesuai dengan regulasi yang berlaku. Komite Disiplin akan menjatuhkan sanksi terhadap Moncongbulo FC sebagai bentuk konsekuensi atas keputusan tersebut. Untuk memastikan keberlangsungan turnamen, slot kosong yang ditinggalkan akan ditawarkan kepada tim dengan peringkat tertinggi berikutnya dari putaran pertama, dengan syarat mereka menyatakan kesediaan mengikuti turnamen.

Apabila tidak ada tim dari Pro Futsal League (PFL) yang sanggup menggantikan, maka slot tersebut akan dibiarkan kosong. Futsal Nation Cup 2025 sendiri menjadi ajang perdananya Piala Futsal Indonesia dengan format gugur, menghadirkan delapan tim terbaik dari Liga Futsal Indonesia. Moncongbulo FC sejatinya dijadwalkan membuka babak perempat final dengan melawan pemuncak klasemen sementara, Fafague Banua, pada 24 April di laga pembuka. Kini, panitia harus segera menetapkan keputusan pengganti agar kompetisi berjalan sesuai rencana.

Sop Senerek: Hangatnya Rasa Khas Magelang yang Tak Terlupakan

Selain gethuk, wajik, dan kupat tahu, ada satu lagi kuliner khas Magelang yang tak kalah menggugah selera, yakni sop senerek. Hidangan ini sekilas tampak seperti sop daging pada umumnya, namun memiliki cita rasa yang berbeda berkat kuah kaldunya yang kuat dan isian yang lengkap. Dalam satu mangkuk sop senerek, terdapat potongan daging sapi, wortel, bayam, dan tentunya kacang merah sebagai bahan utama yang membuatnya unik.

Nama “senerek” sendiri berasal dari kata “snert” dalam bahasa Belanda yang berarti kacang polong. Seiring berjalannya waktu, istilah ini mengalami perubahan dan kini lebih dikenal sebagai sop kacang merah khas Magelang. Perpaduan rasa gurih kaldu daging dan aroma rempah yang khas menciptakan sensasi hangat dan menyegarkan, sangat cocok disantap dalam keadaan panas.

Pengunjung juga bisa menyesuaikan rasa sesuai selera dengan tambahan sambal dan kecap yang tersedia di setiap meja, cocok bagi penyuka rasa manis pedas. Tak hanya itu, tersedia pula berbagai pilihan lauk tambahan seperti paru, babat, atau iso untuk memperkaya rasa dan pengalaman bersantap. Sebagai pelengkap, kerupuk dan gorengan pun turut dihidangkan untuk menambah kenikmatan.

Dengan harga berkisar antara 20.000 hingga 25.000 rupiah per porsi, sop senerek menawarkan kenikmatan kuliner tradisional yang layak dicoba saat berkunjung ke Magelang. Perpaduan sederhana namun menggoda ini menjadikan sop senerek salah satu sajian khas yang patut dikenang.