Forest Bungkam Spurs di Easter Monday, Rekor Tak Terkalahkan Berlanjut

Nottingham Forest sukses membawa pulang tiga poin penting setelah menumbangkan Tottenham Hotspur 2-1 di Tottenham Hotspur Stadium dalam lanjutan pekan ke-33 Premier League musim 2024/2025, Selasa (22/4/2025) dini hari WIB. Kemenangan ini membawa Forest kembali merangsek ke posisi tiga klasemen sementara, sekaligus memperpanjang catatan tak terkalahkan mereka dalam laga Easter Monday menjadi 17 pertandingan, terdiri dari 14 kemenangan dan 3 hasil imbang.

Tottenham yang datang dengan kepercayaan diri tinggi usai lolos ke semifinal Liga Europa, harus menerima kenyataan pahit di hadapan pendukungnya sendiri. Forest tampil menggebrak sejak awal laga dan langsung membuka skor pada menit ke-5 lewat sepakan Elliot Anderson yang mengenai pemain lawan dan mengecoh kiper Guglielmo Vicario. Momentum terus berlanjut, Anderson kembali menciptakan peluang yang sempat berbuah gol dari Chris Wood, meskipun dianulir karena offside.

Beberapa menit berselang, Forest akhirnya benar-benar menggandakan keunggulan. Chris Wood sukses menuntaskan umpan silang dari Anthony Elanga dengan sundulan akurat, menempatkan tim tamu unggul dua gol. Tottenham berusaha membalas menjelang turun minum lewat Richarlison dan Mathys Tel, namun lini serang mereka masih belum efektif menembus pertahanan rapat Forest.

Pelatih Ange Postecoglou mencoba mengubah jalannya laga dengan dua pergantian di lini belakang saat jeda, tapi tak membuahkan dampak signifikan. Richarlison akhirnya mencetak gol hiburan di menit-menit akhir, namun sudah terlambat untuk menghindari kekalahan. Forest tetap solid hingga peluit panjang berbunyi dan membawa pulang kemenangan berharga.

Adu Cepat Kuda Juara Warnai Indonesia’s Racing Triple Crown & Pertiwi Cup 2025 di Bantul

Sebanyak 163 kuda pacu dari berbagai penjuru Indonesia berpartisipasi dalam kejuaraan nasional bergengsi bertajuk Indonesia’s Racing Triple Crown Serie 1 & Pertiwi Cup 2025. Ajang ini digelar di Lapangan Pacuan Kuda, Stadion Sultan Agung, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 19 dan 20 April 2025. Dengan total hadiah hampir Rp1 miliar, para peserta akan berlaga di 18 kelas, termasuk satu kelas istimewa yang memperebutkan Pertiwi Cup 2025.

Ketua Umum PP Pordasi, Aryo Djojohadikusumo, menyatakan bahwa para peserta berasal dari 13 provinsi, mulai dari Sumatera hingga Nusa Tenggara Timur. Di antara semua kelas, tiga kelas utama menjadi sorotan utama, yakni Kelas Terbuka 2.000 meter dengan hadiah Rp70 juta, Kelas 3 Tahun Derby 1.200 meter dengan hadiah Rp200 juta, dan Kelas 3 Tahun Betina 1.600 meter yang memperebutkan Pertiwi Cup dengan hadiah senilai Rp200 juta.

Kejuaraan ini merupakan penyelenggaraan kedua oleh SARGA.CO bekerja sama dengan PP Pordasi, mengusung tema “The Race of Rising Stars”. Antusiasme peserta dan pemilik kuda sangat tinggi, terlihat dari jumlah kuda juara yang berpartisipasi. Selain pertandingan, panitia juga menyiapkan area penonton yang nyaman, termasuk tribun dan area VIP, serta menghadirkan 260 booth UMKM untuk mendukung pengalaman pengunjung.

Sebagai penutup, acara ini juga dimeriahkan oleh festival musik dengan penampilan artis seperti Judika, Yura Yunita, Nassar, Arlida Putri, dan Ndarboy Genk, yang akan menghibur penonton sambil menikmati sajian kuliner khas daerah.

Moncongbulo FC Mundur dari Futsal Nation Cup 2025, FFI Siapkan Langkah Pengganti

Federasi Futsal Indonesia (FFI) secara resmi menerima pengunduran diri Moncongbulo FC Makassar dari ajang Futsal Nation Cup 2025. Surat resmi dari klub diterima pada 17 April, dan tak lama kemudian FFI melakukan komunikasi intensif untuk menelusuri latar belakang keputusan tersebut. Meski sudah dilakukan diskusi dua arah, pihak Moncongbulo tetap menyatakan tidak dapat ambil bagian dalam turnamen karena alasan internal yang tidak dirinci lebih lanjut.

Direktur Kompetisi Liga Futsal Profesional FFI, Yosep Triono, menyampaikan apresiasi atas keterbukaan komunikasi dari Moncongbulo FC selama proses berlangsung. Meski menyayangkan keputusan tersebut, terutama karena waktu pelaksanaan kompetisi sudah sangat dekat, ia menegaskan bahwa federasi tetap menghormati kondisi internal tiap klub. Yosep menekankan pentingnya menjaga semangat sportivitas serta profesionalitas dalam setiap kompetisi nasional yang digelar.

Terkait hal ini, FFI akan mengambil langkah tegas sesuai dengan regulasi yang berlaku. Komite Disiplin akan menjatuhkan sanksi terhadap Moncongbulo FC sebagai bentuk konsekuensi atas keputusan tersebut. Untuk memastikan keberlangsungan turnamen, slot kosong yang ditinggalkan akan ditawarkan kepada tim dengan peringkat tertinggi berikutnya dari putaran pertama, dengan syarat mereka menyatakan kesediaan mengikuti turnamen.

Apabila tidak ada tim dari Pro Futsal League (PFL) yang sanggup menggantikan, maka slot tersebut akan dibiarkan kosong. Futsal Nation Cup 2025 sendiri menjadi ajang perdananya Piala Futsal Indonesia dengan format gugur, menghadirkan delapan tim terbaik dari Liga Futsal Indonesia. Moncongbulo FC sejatinya dijadwalkan membuka babak perempat final dengan melawan pemuncak klasemen sementara, Fafague Banua, pada 24 April di laga pembuka. Kini, panitia harus segera menetapkan keputusan pengganti agar kompetisi berjalan sesuai rencana.

Sop Senerek: Hangatnya Rasa Khas Magelang yang Tak Terlupakan

Selain gethuk, wajik, dan kupat tahu, ada satu lagi kuliner khas Magelang yang tak kalah menggugah selera, yakni sop senerek. Hidangan ini sekilas tampak seperti sop daging pada umumnya, namun memiliki cita rasa yang berbeda berkat kuah kaldunya yang kuat dan isian yang lengkap. Dalam satu mangkuk sop senerek, terdapat potongan daging sapi, wortel, bayam, dan tentunya kacang merah sebagai bahan utama yang membuatnya unik.

Nama “senerek” sendiri berasal dari kata “snert” dalam bahasa Belanda yang berarti kacang polong. Seiring berjalannya waktu, istilah ini mengalami perubahan dan kini lebih dikenal sebagai sop kacang merah khas Magelang. Perpaduan rasa gurih kaldu daging dan aroma rempah yang khas menciptakan sensasi hangat dan menyegarkan, sangat cocok disantap dalam keadaan panas.

Pengunjung juga bisa menyesuaikan rasa sesuai selera dengan tambahan sambal dan kecap yang tersedia di setiap meja, cocok bagi penyuka rasa manis pedas. Tak hanya itu, tersedia pula berbagai pilihan lauk tambahan seperti paru, babat, atau iso untuk memperkaya rasa dan pengalaman bersantap. Sebagai pelengkap, kerupuk dan gorengan pun turut dihidangkan untuk menambah kenikmatan.

Dengan harga berkisar antara 20.000 hingga 25.000 rupiah per porsi, sop senerek menawarkan kenikmatan kuliner tradisional yang layak dicoba saat berkunjung ke Magelang. Perpaduan sederhana namun menggoda ini menjadikan sop senerek salah satu sajian khas yang patut dikenang.

Comeback Gila Manchester United Singkirkan Lyon di Old Trafford

Manchester United menciptakan kisah epik dalam laga leg kedua perempat final Liga Europa 2024/2025 di Old Trafford usai mengalahkan Olympique Lyon dengan skor dramatis 5-4 lewat babak tambahan waktu, Jumat (18/4/2025) dini hari WIB. Pertandingan ini menjadi salah satu laga paling mendebarkan musim ini, di mana Setan Merah harus berjuang habis-habisan untuk memastikan tiket ke semifinal dengan agregat 7-6.

Pasukan Ruben Amorim langsung unggul di awal laga melalui gol cepat dari Manuel Ugarte. Di masa injury time babak pertama, Diogo Dalot menggandakan keunggulan menjadi 2-0. Namun keunggulan itu perlahan menghilang ketika Lyon mulai bangkit. Corentin Tolisso mencetak gol pertama Lyon melalui sundulan, lalu disusul gol penyama dari Nicolas Tagliafico. MU gagal memanfaatkan keunggulan jumlah pemain setelah Tolisso dikartu merah menjelang akhir waktu normal. Skor 2-2 memaksa laga berlanjut ke extra time.

Ironisnya, MU yang unggul jumlah pemain justru tertinggal dua gol setelah Cherki dan Lacazette mencetak gol tambahan bagi Lyon. Namun, penalti Bruno Fernandes di menit 114 dan gol dari Kobbie Mainoo di menit ke-120 membuka asa MU. Di detik-detik terakhir masa tambahan, Harry Maguire muncul sebagai pahlawan lewat gol penentu kemenangan. Laga ini menjadi bukti kekuatan mental dan determinasi skuad MU yang enggan menyerah meski berada di ujung tanduk.

Langkah Energik Citilink Majukan Pariwisata Lewat DiscoveRun 2025 di Makassar

Citilink kembali menghadirkan gebrakan di dunia pariwisata dengan meluncurkan acara lari bertajuk DiscoveRun 2025, yang akan digelar di Makassar pada 28 Juni 2025 mendatang. Mengusung semangat Energizing Tourism, kegiatan ini menjadi wujud nyata perpaduan antara olahraga, pelestarian lingkungan, pemberdayaan UMKM, dan pengembangan pariwisata berkelanjutan.

Plt. Direktur Niaga dan Kargo Citilink, Pandu Fajar Wisudha, menyampaikan bahwa ajang ini bukan hanya sekadar kompetisi lari, melainkan juga bentuk semangat kebersamaan dan gaya hidup sehat. Ia menjelaskan bahwa DiscoveRun adalah bagian dari komitmen Citilink untuk mendorong pertumbuhan pariwisata dan olahraga tanah air dengan pendekatan berkelanjutan. Uniknya, DiscoveRun juga menghadirkan nilai sosial dengan menyumbangkan panel surya ke desa Rammang-Rammang di sekitar Makassar, di mana setiap kilometer lari peserta akan dikonversi menjadi watt energi untuk penerangan ramah lingkungan.

Rangkaian kegiatan pemanasan akan dimulai sejak April di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bali, dan Yogyakarta, sebagai bagian dari pre-event menuju puncak acara di Makassar. Race Director Reza Puspo menyebut bahwa peserta dapat memilih dari tiga kategori lomba yaitu 5K, 10K, dan half marathon 21K, yang terbuka untuk semua kalangan, mulai dari atlet profesional hingga keluarga.

DiscoveRun menjadi bagian dari empat program sport tourism Citilink sepanjang tahun 2025, yang sebelumnya telah menggelar Sight Teeing Golf Tournament dan akan dilanjutkan dengan Citicyclink Community serta Citilink Basketball League hingga akhir tahun.

Gelar Perdana Aaron/Soh di Asia: Sentuhan Ajaib Duo Pelatih Indonesia

Pasangan ganda putra Malaysia, Aaron Chia dan Soh Wooi Yik, sukses mencetak sejarah baru dengan meraih gelar juara perdana mereka di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia (BAC) 2025. Di bawah arahan dua pelatih asal Indonesia, Herry Iman Pierngadi dan Rexy Mainaky, Aaron/Soh tampil impresif sejak babak awal hingga final. Mereka tidak kehilangan satu gim pun sepanjang turnamen, menunjukkan dominasi mereka di setiap pertandingan. Di partai final yang digelar di Ningbo Olympic Sports Center, China, Minggu malam waktu Indonesia, mereka berhasil mengalahkan pasangan tuan rumah, Chen Bo Yang dan Liu Yi, dengan skor meyakinkan 21-19, 21-17.

Kemenangan ini sangat berarti, bukan hanya sebagai gelar Asia pertama bagi Aaron/Soh, tetapi juga sebagai prestasi besar pertama Herry IP sejak menjabat sebagai pelatih ganda putra Malaysia pada awal Februari 2025. Rexy Mainaky, yang kini menjabat sebagai direktur kepelatihan ganda Malaysia, kembali menunjukkan kepiawaiannya dalam mengangkat performa sektor ganda Negeri Jiran. Ini juga mengakhiri penantian panjang Malaysia sejak terakhir kali meraih gelar juara Asia di sektor ganda putra pada tahun 2007.

Sepanjang turnamen, Aaron/Soh menunjukkan konsistensi luar biasa, termasuk saat mengalahkan unggulan Indonesia, Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto, di perempat final. Kini, mereka menjadi satu-satunya pemain Malaysia yang sukses mengoleksi gelar juara dunia (2022) dan juara Asia (2025), menorehkan prestasi bersejarah dalam karier mereka.

Dominasi di Atas Ring, Mary Spencer Tegaskan Statusnya sebagai Ratu Kelas Welter Super

Petinju wanita kelas welter super asal Kanada, Mary Spencer, kembali menunjukkan ketangguhannya dengan mempertahankan gelar juara dunia World Boxing Association (WBA). Dalam pertarungan yang berlangsung di Casino Montreal, Spencer sukses mengalahkan Ogleidis Suarez melalui kemenangan angka mutlak yang meyakinkan. Ketiga juri memberikan penilaian dominan, yakni 99-91, 100-90, dan 100-90, menandakan keunggulan telak sang juara bertahan.

Sejak ronde pertama, Spencer pun tampil agresif dan penuh perhitungan. Dengan memanfaatkan jangkauan pukulan yang panjang serta akurasi serangan yang presisi, ia berhasil memaksa Suarez bertahan hampir sepanjang laga. Meski petinju asal Venezuela tersebut memperlihatkan semangat juang dan daya tahan yang luar biasa, ia tetap kesulitan mengimbangi kecepatan dan strategi yang diterapkan Spencer sepanjang pertandingan.

Kemenangan ini menjadi catatan positif ketiga berturut-turut bagi Spencer, yang kini mengoleksi total 10 kemenangan—enam di antaranya melalui knockout (KO)—dan dua kekalahan. Keberhasilan mempertahankan sabuk juara ini sekaligus menjadi peringatan keras bagi para penantangnya di divisi 154 pound bahwa Spencer bukan hanya juara bertahan, tapi juga simbol dominasi di dunia tinju wanita.

Sementara itu, Suarez harus menelan kekalahan keenam dalam kariernya, di samping 31 kemenangan dan satu hasil imbang. Sebagai petinju berpengalaman, Suarez diperkirakan akan mengambil waktu untuk pemulihan sebelum kembali mengejar peluang merebut gelar dan membuktikan dirinya di ring.

Global Fight League Batal Gelar Debut, Nasib Promosi Baru MMA Masih Abu-Abu

Promotor seni bela diri campuran pendatang baru, Global Fight League (GFL), harus menelan kenyataan pahit setelah dua acara debutnya yang direncanakan berlangsung di Los Angeles pada 24 dan 25 Mei resmi dibatalkan. Direktur Eksekutif Komisi Atletik Negara Bagian California, Andy Foster, mengonfirmasi pembatalan yang mencakup gelaran di Auditorium Shrine, Los Angeles. Kabar tersebut diperkuat oleh sumber-sumber terpercaya dari kalangan petarung yang sedianya dijadwalkan bertanding.

Sejak awal diumumkan, GFL pun sempat menargetkan peluncuran pada April, namun pelaksanaannya mundur ke Mei. Kini, dengan batalnya dua gelaran pertama, muncul keraguan besar mengenai apakah GFL bisa benar-benar bertahan di tengah persaingan industri. Meski masih ada pembicaraan mengenai penjadwalan ulang di tahun 2025, belum dapat dipastikan apakah para petarung yang telah menandatangani kontrak akan tetap bertahan setelah penundaan ini.

Didirikan oleh sang mantan eksekutif World Series of Fighting (WSOF), Darren Owen, GFL dengan cepat mencuri perhatian publik dengan menggaet sejumlah nama besar, termasuk Tony Ferguson, Holly Holm, hingga Alexander Gustafsson. Bahkan, Chris Weidman yang sempat berniat pensiun, kembali aktif demi kesempatan menghadapi Luke Rockhold. Namun, laporan tentang nilai kontrak fantastis yang ditawarkan kepada para petarung memicu kekhawatiran terhadap keberlanjutan finansial GFL. Jika tidak segera menunjukkan kejelasan, nasib GFL bisa saja tamat bahkan sebelum sempat dimulai.

Perpisahan Manis Red Sparks dan Megawati, Sang Megatron dari Indonesia

Tim voli putri Red Sparks dari Liga Voli Korea menyampaikan penghormatan khusus kepada Megawati Hangestri Pertiwi setelah sang atlet voli Indonesia memutuskan untuk tidak melanjutkan kontraknya. Dalam unggahan resmi di media sosial, Red Sparks menyebut Megawati sebagai “pemain paling cerdas dan paling panas yang pernah ada di lapangan.” Selama dua musim membela tim asal Korea Selatan itu, Megawati telah memberikan kontribusi luar biasa, baik secara teknis maupun emosional, termasuk membawa semangat dan tawa di dalam dan luar lapangan.

Keputusan Megawati untuk tidak memperpanjang kontrak datang setelah kekalahan dramatis Red Sparks di babak final melawan Pink Spiders, yang berlangsung selama lima pertandingan dengan skor akhir 2-3. Kendati demikian, performa Megawati tetap mendapat apresiasi tinggi dari tim dan para penggemar. Pihak manajemen menyebut bahwa Megawati kerap menjadi pemecah masalah andalan dalam setiap pertandingan.

Meski sangat ingin bertahan, Megawati memilih kembali ke Indonesia demi merawat ibunya yang sedang sakit. Ia meninggalkan catatan impresif sepanjang kariernya di Liga Voli Korea. Di musim pertamanya, ia mencetak 736 poin dan berada di peringkat keempat dalam tingkat keberhasilan serangan sebesar 43,95 persen. Pada musim berikutnya, Megawati meningkat pesat dengan total 802 poin, menjadi yang terbaik dalam tingkat keberhasilan serangan, bahkan memimpin dalam berbagai kategori serangan penting.

Kontribusinya membawa Red Sparks hingga ke babak playoff dan final membuktikan bahwa Megawati adalah aset berharga. Julukan “Megatron” pun bukan tanpa alasan, mengingat dominasinya dalam pertandingan yang intens. Meski kini kembali ke Tanah Air, warisan Megawati di Liga Voli Korea akan selalu dikenang.